Blogger Widgets

February 27, 2013

Movie Review : Pitch Perfect

Jadi...beberapa minggu terakhir Saya sedang 'tergila-gila' dengan film Pitch Perfect. Sebuah film remaja khas Amerika bernuansa musikal. Musikal disini bukan seperti bernyanyi atau menari pada umumnya, tapi acapella!

Acapella memang bukan hal yang baru bagi Saya, karena my favorite idol group juga menyanyikan acapella (uhuk- TVXQ! uhuk..) -__-

Di postingan kali ini Saya ingin memberi review untuk pembaca sekalian tentang film ini, dan saya harap setelah membacanya Anda akan tertarik untuk menonton :)



Distributor: Universal Pictures
Cast: Anna Kendrick, Brittany Snow, Rebel Wilson, Elizabeth Banks, Alexis Knapp, Christopher Mintz-Plasse
Director: Jason Moore
Producers: Elizabeth Banks, Paul Brooks, Max Handelman
Screenwriter: Kay Cannon
Genre: Musical/Comedy
Rating: PG-13 for sexual material, language and drug references.
Running time: 105 min.
Release date: October 5, 2012

Dalam Pitch Perfect, Beca Mitchell (Anna Kendrick) adalah sesosok gadis yang memiliki impian untuk pindah ke Los Angeles, Amerika Serikat, dan mengejar mimpinya untuk menjadi seorang disc jockey. Sayangnya, ia justru terjebak dan menjadi mahasiswi di Barden University akibat paksaan sang ayah (John Benjamin Hickey). Sementara itu, kelompok akapela wanita asal universitas tersebut – yang menamakan diri mereka sebagai The Barden Bellas – sedang membutuhkan bakat-bakat penyanyi baru untuk memulihkan nama mereka yang terlanjur tercoreng akibat kekalahan yang memalukan pada ajang International Championship of Collegiate A Cappella. Oh, selain merupakan seorang musisi yang bebakat, Beca juga memiliki talenta menyanyi yang cukup lumayan. Dan, seperti yang dapat ditebak oleh semua orang, Beca akhirnya bergabung dengan The Barden Bellas.


Mengingat bahwa keterlibatannya pada The Barden Bellas diawali karena merasa terpaksa, jelas Beca kemudian menganggap seluruh kegiatan kelompok akapela tersebut sebagai sebuah beban – apalagi ditambah dengan perlakuan keras dan sinis yang datang dari pemimpin kelompok tersebut, Aubrey Posen (Anna Camp). Namun, secara perlahan, Beca mulai menikmati seluruh aktivitas tersebut, khususnya karena hal tersebut telah mendekatkannya dengan Jesse (Skylar Astin), pemuda tampan yang sebenarnya merupakan anggota dari kelompok akapela pria Barden University yang menjadi saingan The Barden Bellas, The Treble Makers. Kedekatan Beca dan Jesse sendiri mulai mendapat banyak tentangan dari Aubrey yang secara tidak langsung memberikan ketegangan pada anggota The Barden Bellas lainnya.


Pitch Perfect jelas mendapatkan keunggulannya dari penampilan musikal yang disajikan di sepanjang durasi film. Interpretasi ulang atas banyak lagu-lagu popular dari masa lalu seperti The Sign dari Ace of Base, Eternal Flame dari The Bangles, No Diggity dari Blackstreet, Don’t You (Forget About Me) dari Simple Minds hingga lagu-lagu popular teranyar seperti Since U Been Gone dari Kelly Clarkson, S&M dari Rihanna, Party in the USA dari Miley Cyrus dan Price Tag dari Jessie J ditampilkan dengan sangat catchy dan dipastikan dapat membuat setiap penonton turut larut menyanyikan deretan lagu tersebut sekaligus melupakan berbagai kelemahan yang sebenarnya jelas tertera di kualitas penulisan naskah film ini.
Yang tak kalah menarik adalah penampilan yang disajikan oleh deretan pengisi departemen akting film ini. 

Dipimpin oleh Anna Kendreick, Pitch Perfect menampilkan jajaran pemeran yang mampu tampil dengan daya tarik yang kuat serta chemistry yang erat antara setiap karakter. Jika Kendrick dan Skyler Astin menjadi pasangan yang sepertinya wajar menjadi idola penonton, maka Rebel Wilson yang memerankan karakter Fat Amy yang bermulut dan berlaku lantang jelas menjadi pencuri perhatian utama dalam film ini – sebuah trik yang sebelumnya pernah dilakukan Melissa McCarthy dalam Bridesmaids. Sayang, Brittany Snow – yang penampilan musikalnya sebenarnya telah terasah dan teruji dalam Hairspray (2007), kurang mendapatkan porsi penceritaan yang cukup dalam film ini.


Terlepas dari standarnya penulisan plot cerita dan karakterisasi setiap karakter yang hadir di dalam jalan ceritanya, Pitch Perfect masih mampu tampil apik berkat sokongan deretan dialog-dialog bernuansa humor yang cerdas, pilihan lagu-lagu popular yang sangat mudah untuk dinikmati serta penampilan manis dan memikat dari setiap jajaran pengisi departemen akting film ini. Bukanlah sebuah presentasi yang istimewa, namun Pitch Perfect kemungkinan besar akan mampu menjadi film yang akan berhasil menghibur banyak penontonnya.


Pitch Perfect Clip : 
click picture below to watch :)

 

Credit : amiratthemovies

No comments:

Post a Comment